asal mula kota tegal
MENUJU KOTA TEGAL YANG MADANI
ASAL MULA KOTA TEGAL
Tegal
semula berupa desa kecil yang terletak di tepi muara kali Gung, dengan nama
Tetegal. Didirikan pada kira-kira tahun 1580. Karena tempat itu dipandang ada
harapan baik pada kemudian hari, maka oleh K.G. Subayu diperbesar. Tetegal
merupakan Bandar yang mengeluarkan hasul bumi dari daerah Tegal, yang semula
perairanya telah diatur oleh K.G Subayu waktu berdiam di Danawarih. Karena
daerah yang luas itu umumnya merupakan daerah Ladang ( tegalan ) , maka oleh
K.G. Subayu dinamakan Tegal.
Setelah daerah baru itu maju, K.G. Subayu diangkat jadi sesepuhnya , dengan pangkat
Jurudemung ( demang ) yang pada waktu itu termasuk daerah Kabupaten Pemalang.
Setelah K.G. Subayu meninggal dimakamkan di Danawarih, dan puteranya K.G.
Honggowono ditunjuk sebagai penggantinya.
Adapun yang menjadi Bupati Pemalang
pada waktu itu adalah R. Banawa ( menurut Suputro ), putera Sultan Hadiwijaya (
Joko Tingkir ) dari Pajang.
Tersebutlah dalam sejarah, bahwa
setelah Danang Sutawijaya dapat merebut Pajang dari Aria Pangiri, R.Banawa
diangkat sebagai Bupati Jipang ( Bojonegoro ) menggantikan Aria Panangsang.
Tetapi karena keamanan bagi dirinya di Jipang kurang terjamin, maka R. Banawa
minta dipindah, dan oleh Sutawijaya ( Panembah Senopati ) dipindahkan ke
Pemalang pada tahun 1586.
R. Banawa adalah putera dari Joko
Tingkir, masih sedarah dengan wijaya V, jadi kalau K.G. Subayu juga masih
sedarah dengan Brawijaya V, maka antar R. Banawa dengan K. G. Subayu masih ada
pertalian saudara. Mereka masing-masing sama-sama keturunan Brawijya V dan
selir.
R. Banawa keturunan melalui R.
Andayaningrat dari Pengging, sedangkan K.G Subayu keturunan melalui Batara
Katong bupati Ponorogo. R. Banawa setelah meninggal dimakamkan di Penggarit ( Pemalang ).
PERKEMBANGAN
KOTA TEGAL
Pelabuhan kota Tegal semula di
Muaratua, dan kemudian pindah pada muara kali Gung sebelah timur. Sedangkan
menurut kata orang Tegal semula berupa pulau. Jadi jelas Tegal itu bukan pulau
tetapi delta yang terdapat pada muara kali Gung. Dahulu kali Gung di Kejambon
pecah jadi dua bagian yang mana masing-masing bermuara di Muaratua dan
pelabuhan yang sekarang.
Pembangunan Tegal diperkirakan
sekitar tahun 1580 oleh K.G. Suabayu bersama puteranya K.G. Honggowono, dan
kedua orang itu kemudian oleh rakyat Tegal dijadikan sesepuh Tegal.
Tahun 1625 Sultan Agung Hanyokrokusumo
mengangkat Adipati Martoloyo menjadi Bupati Tegal, karena kepentingan Mataram
dalam pembangunan kota Tegal dan pula untuk memeperkuat kedudukan Mataram, yang
mana pada waktu itu untuk mempertahankan dareah Mataram dari incaran Kompeni (
VOC ).
K.G. Honggowono banyak membuat
saluran pengairan untuk kepentingan pertanian. Daerah tanah rendah ( kini
Banjaran ) yang berupa rawa-rawa dan
pula terletak dipusaran kali Gung berusaha ditambak ( dikeringkan ). Usaha itu
waktu zaman Adipati Martoloyo dapat dikata tidak sempat diteruskan, karena
Adipati Martoloyo terus menerus menghadapi perang melawan VOC. Waktu Tumenggung
Sindurejo mendapat lkecelakaan di waktu mengadakan pemeriksaan penambakan di
mana Tumenggung Sindurejo terperosok ke dalam lumpur pasir tua terus ditelan
dan tenggelam. Tempat Tumenggung Sindurejo menderita kecelakaan, kini dinamakan
Tembokluwung ( Tembokluweng ).
Daerah Tegalan yang jadi sawah makin
lama makin luas.
Semula yang mendapat oncoran air
kali Gung Lebaksiu, yang kini terkenal dengan nama desa Tegalkubur, asal dari
kat Tegal yang subur, menjadi Tegalsubur menjadi Tegalkubur. Terus ke Utara
yang kini terkenal dengan nama desa Tegalandong, dan seterusnya terdapat desa
Tegalwangi dan Tegal.
Di Bumijawa Kyai Camuluk membuka
saluran air dari air mata Sijangglung. Mengairi sawag desa Sumbaga. Saluran
perairan pada abad 17 sudah tersusun rapi. Di Slawi terdapat bendungan yang
besar, namun sayang hancur waktu terserang banjir kali Gung.
LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT
KRONOLOGI.
Seperti yang sudah dijelaskan
diatas bagaimana ki Gede Sebayu dengan penuh pejuangan membangun kota tegal
dari yang semula itu desa kecil menjadi kota yang besar dan maju.sepatutnya
kita menghargai jasanya dengan menjadi masyarakat yang tertib dan madani untuk
merawat kota tegal agar menjadi kota yang dikenal.
Disisi lain masih ada kekurangan
dari “JEPANGNYA INDONESIA”ini yaitu kurangnya penhijauan atau paru-paru kota
yang mengakibatkan suhu udara menjadi sangat panas karena tidak ada pohon yang
brfungsi menyerap karbon dioksida yang keluar dari kenalpot kendaraan
bermotor,oleh karena itu mulai dari sekarang kita melakukan penghijauan di
lingkungan kota tegal maupun dilingkungan sendiri.untuk langkah awal sebaiknya
kita terlebih dahulu malakukanya disekitar lingkungan kita yang sekiranya
kurang penghijauan.
Masalah lain yang perlu dihadapi
kota tegal adalah tidak tertibnya masyarkat dari yang terkecil yaitu menyebrang
jalan sembarangan,kurangnya fsilitas penyebrangan dan kurangnya kesadaran
masyarkat membuat hal ini menjadi hal yang sepele,padahal pelanggaran tersebut
terdapat sanksi yang cukup berat,oleh karena itu juga mari kita mulai dari
sekarang berubah,,dari mulai hal yang paling kecil yaitu;membuang sampah pada
tempatnya,menaati paraturan,mengemban sosialisasi yang baik antar
masyarakat,melakukan penanaman seribu pohon dan lain-lain..OKEHHHH.....
TANKS YOU.....
Komentar
Posting Komentar