keluarga berencana
ARTIKEL
KB (KELUARGA BERENCANA)
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran anak. untuk menghindari kehamilan yang bersifat sementara digunakan kontrasepsi sedangkan untuk menghindari kehamilan yang sifatnya menetap bisa dilakukan sterilisasi.
aborsi bisa digunakan untuk mengakhiri kehamilan jika terjadi kegagalan kontrasepsi.
kontrasepsi
Metode kontrasepsi terdiri dari:
Metode kontrasepsi terdiri dari:
1.
kontrasepsi
oral (pil kb)
Pil
kb mengandung hormon, baik dalam bentuk kombinasi progestin dengan estrogen
atau progestin saja. pil kb mencegah
kehamilan dengan cara menghentikan ovulasi (pelepasan sel telur oleh ovarium)
dan menjaga kekentalan lendir servikal sehingga tidak dapat dilalui oleh
sperma. tablet yang hanya mengandung progestin sering menyebabkan perdarahan
tidak teratur. tablet ini hanya diberikan jika pemberian estrogen bisa
membahayakan, misalnya pada wanita yang sedang menyusui.
Pil
kombinasi ada yang memiliki estrogen dosis rendah dan ada yang mengandung
estrogen dosis tinggi. estrogen dosis tinggi biasanya diberikan kepada wanita
yang mengkonsumsi obat tertentu (terutama obat epilepsi).
keuntungan
pemakaian pil kb adalah mengurangi:
Ø resiko kanker
jenis tertentu
Ø angka kekambuhan
kram pada saat menstruas
Ø ketegangan
premenstruasi
Ø perdarahan tidak
teratur
Ø anemia
Ø kista payudara
Ø kista ovarium
Ø kehamilan ektopik
(kehamilan di luar kandungan)
Ø infeksi tuba
falopii.
sebelum
mulai menggunakan pil kb, dilakukan pemeriksaan fisik untuk meyakinkan bahwa
tidak ada masalah kesehatan yang bisa menimbulkan resiko. jika wanita tersebut
atau keluarga dekatnya ada yang menderita diabetes atau penyakit jantung,
biasanya dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolesterol dan gula
darah. jika kadar kolesterol atau gula darahnya tinggi, maka diberikan pil kb
dosis rendah. 3 bulan setelah pemakaian pil kb, dilakukan pemeriksaan ulang
untuk mengetahui adanya perubahan tekanan darah. selanjutnya pemeriksaan dilakukan
1 kali/tahun
pil
kb sebaiknya tidak digunakan oleh:
Ø wanita yang
merokok dan berusia diatas 35 tahun
Ø wanita penderita
penyakit hati aktif atau tumor
Ø wanita yang
memiliki kadar trigliserida tinggi d. wanita penderita tekanan darah tinggi
yang tidak diobati
Ø wanita penderita
diabetes yang disertai penyumbatan arteri
Ø wanita yang
memiliki bekuan darah
Ø wanita yang
tungkainya sedang digips
Ø wanita penderita
penyakit jantung
Ø wanita yang pernah
menderita stroke
Ø wanita yang pernah
menderita penyakit kuning pada saat kehamilan
Wanita penderita
kanker payudara atau kanker rahim. pengawasan harus dilakukan jika pil kb
digunakan oleh:
Ø wanita yang
mengalami depresi
Ø wanita yang sering
mengalami sakit kepala migren
Ø wanita yang
merokok tetapi berusia dibawah 35 tahun
Ø wanita yang pernah
menderita hepatitis atau penyakit hari lainnya tetapi telah sembuh total.
pemakaian
pil kb setelah kehamilan resiko terbentuknya bekuan darah di tungkai meningkat
setelah kehamilan dan akan semakin meningkat jika wanita tersebut memakai pil
kb jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu kurang dari 12 minggu setelah
persalinan, maka pil kb bisa langsung digunakan. jika menstruasi terakhir
terjadi dalam waktu 12-28 minggu, maka harus menunggu 1 minggu sebelum pil kb
mulai digunakan, sedangkan jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu lebih
dari 28 minggu, harus menunggu 2 minggu sebelum pil kb mulai digunakan
wanita
yang menyusui biasanya tidak mengalami ovulasi sampai 10-12 minggu setelah
persalinan, tetapi mereka bisa mengalami ovulasi dan hamil sebelum terjadinya
menstruasi pertama. karena itu, ibu yang menyusui sebaiknya menggunakan pil kb
jika tidak ingin hamil
pil
kombinasi yang diminum oleh ibu menyusui bisa mengurangi jumlah air susu dan
kandungan zat lemak serta protein dalam air susu. hormon dari pil terdapat
dalam air susu sehingga bisa sampai ke bayi. karena itu untuk ibu menyusui
sebaiknya diberikan tablet yang hanya mengandung progestin, yang tidak
mempengaruhi pembentukan air susu. Pil
kb yang diminum segera setelah terjadinya pembuahan atau pada awal kehamilan
(sebelum wanita tersebut mengetahui bahwa dia hamil) tidak akan membahayakan
janin.
Efek samping pil kb
Efek samping pil kb
a.
perdarahan
tidak teratur.
sering terjadi
pada beberapa bulan pertama pemakaian pil kb, jika tubuh telah menyesuaikan
diri dengan hormon biasanya perdarahan abnormal akan berhenti.
b.
beberapa
bulan setelah berhenti menggunakan pil kb, mungkin tidak akan terjadi
menstruasi, tetapi obat ini tidak menyebabkan berkurangnya kesuburan secara
permanen.
c.
efek
samping yang berhubungan dengan estrogen adalah mual, nyeri tekan pada
payudara, perut kembung, penahanan cairan, peningkatan tekanan darah dan
depresi.
d.
efek
samping yang berhubungan dengan progestin adalah penambahan berat badan,
jerawat dan kecemasan. penambahan berat badan sebanyak 1,5-2,5 kg biasanya
terjadi akibat penahanan cairan dan mungkin karena meningkatnya nafsu makan.
e.
bekuan
darah diperkirakan 3-4 kali lebih sering terjadi pada pemakaian pil kb dosis
tinggi. jika secara tiba-tiba timbul nyeri dada atau nyeri tungkai, pemakaian
pil kb harus segera dihentikan dan segera memeriksakan diri karena gejala
tersebut mungkin menunjukkan adanya bekuan darah di dalam vena tungkai dan
kemungkinan sedang menuju ke paru-paru.
Pil kb dan
pembedahan menyebabkan meningkatnya resiko pembentukan bekuan darah, sehingga 1
bulan sebelum menjalani pembedahan pemakaian pil harus dihentikan dan baru
mulai dipakai lagi 1 bulah setelah pembedahan.
f.
mual dan
sakit kepala.
g.
1-2%
wanita pemakai pil kb mengalami depresi dan kesulitan tidur.
h.
melasma
(bercak-bercak berwarna gelap di wajah).
jika terkena sinar
matahari, bercak semakin gelap. melasma akan menghilang secara perlahan setelah
pemakaian pil kb dihentikan.
i.
resiko
terjadinya kanker leher rahim tampaknya meningkat, terutama jika pil kb telah
dipakai selama lebih dari 5 tahun. karena itu wanita pemakai pil kb harus rutin
menjalani pemeriksaan pap smear (minimal 1 kali/tahun).
di lain fihak,
wanita pemakai pil kb memiliki resiko kanker ovarium ataupun kanker rahim yang
lebih rendah.
Interaksi pil kb dengan obat lain
pil kb tidak
berpengaruh terhadap obat lain, tetapi obat lain (terutama obat tidur dan
antibiotik) bisa menyebabkan berkurangnya efektivitas dari pil kb.
wanita pemakai pil kb bisa hamil jika secara terus menerus mengkonsumsi antibiotik (misalnya rifampin, penisilin, ampisilin, tetrasiklin atau golongan sulfa). ketika mengkonsumsi antibiotik tersebut, selain pil kb sebaiknya ditambah dengan menggunaka kontrasepsi penghalang (misalnya kondom atau diafragma).
wanita pemakai pil kb bisa hamil jika secara terus menerus mengkonsumsi antibiotik (misalnya rifampin, penisilin, ampisilin, tetrasiklin atau golongan sulfa). ketika mengkonsumsi antibiotik tersebut, selain pil kb sebaiknya ditambah dengan menggunaka kontrasepsi penghalang (misalnya kondom atau diafragma).
obat anti-kejang
(fenitoin dan phenobarbital) bisa menyebabkan meningkatkan perdarahan abnormal
pada wanita pemakai pil kb.
untuk mengatasi hal ini, kepada wanita penderita epilepsi yang mengkonsumsi anti-kejang perlu diberikan pil kb dosis tinggi.
untuk mengatasi hal ini, kepada wanita penderita epilepsi yang mengkonsumsi anti-kejang perlu diberikan pil kb dosis tinggi.
kontrasepsi
penghalang
kontrasepsi
penghalang secara fisik menghalangi jalan masuk sperma ke dalam rahim wanita.
yang termasuk ke dalam kontrasepsi penghalang adalah:
a. kondom.
kondom bisa
melindungi pemakainya dari penyakit menular seksual (misalnya aids) dan dapat
mencegah perubahan prekanker tertentu pada sel-sel leher rahim.
ada kondom yang ujungnya memiliki penampung semen; jika tidak ada penampung semen, sebaiknya kondom disisakan sekitar 1cm di depan penis.
kondom harus dilepaskan secara perlahan karena jika semen tumpah maka sperma bisa masuk ke vagina sehingga terjadi kehamilan.
ada kondom yang ujungnya memiliki penampung semen; jika tidak ada penampung semen, sebaiknya kondom disisakan sekitar 1cm di depan penis.
kondom harus dilepaskan secara perlahan karena jika semen tumpah maka sperma bisa masuk ke vagina sehingga terjadi kehamilan.
untuk menambah
efektivitas pemakaian kondom bisa ditambahkan spermisida (biasanya terkandung
di dalam pelumas kondom atau dimasukkan secara terpisah ke dalam vagina).
kondom wanita merupakan alat kontrasepsi penghalang baru yang dipasang di vagina dengan bantuan sebuah cincin.
kondom wanita menyerupai kondom pria, tetapi lebih lebar dan memiliki angka kegagalan yang tinggi.
b. Diafragma.
diafragma
merupakan plastik berbentuk kubah dengan sabuk yang lentur, dipasang pada
serviks dan menjaga agar sperma tidak masuk ke dalam rahim.
ukurannya bervariasi dan harus dicocokkan oleh dokter atau perawat.
ukurannya bervariasi dan harus dicocokkan oleh dokter atau perawat.
pemakaiannya
harus selalu bersamaan dengan krim atau jeli.
diafragma dipasang sebelum melakukan hubungan seksual dan tetap terpasang sampai minimal 8 jam tetapi tidak boleh lebih dari 24 jam.
diafragma dipasang sebelum melakukan hubungan seksual dan tetap terpasang sampai minimal 8 jam tetapi tidak boleh lebih dari 24 jam.
Ukuran
diafragma harus diganti jika:
Ø terjadi penambahan
atau penurunan berat badan sebanyak lebih dari 5 kg
Ø diafragma telah
dipakai selama lebih dari 1 tahun
Ø baru melahirkan
anak atau mengalami aborsi,
Ø karena ukuran dan bentuk vagina mungkin
mengalami perubahan.
Ø penutup leher rahim
1.
Penutup
serviks (leher rahim).
penutup
serviks (cervical cap) hampir menyerupai diafragma tetapi ukurannya lebih kecil
dan lebih kaku, dipasang pada serviks.
ukurannya bervariasi dan harus dicocokkan oleh dokter atau perawat.
pemakaian penutup serviks harus selalu bersamaan dengan krim atau jeli.
penutup serviks dipasang sebelum melakukan hubungan seksual dan tetap terpasang sampai minimal 8 jam dan maksimal 48 jam sesudah melakukan hubungan seksual.
ukurannya bervariasi dan harus dicocokkan oleh dokter atau perawat.
pemakaian penutup serviks harus selalu bersamaan dengan krim atau jeli.
penutup serviks dipasang sebelum melakukan hubungan seksual dan tetap terpasang sampai minimal 8 jam dan maksimal 48 jam sesudah melakukan hubungan seksual.
2.
Sediaan
untuk menghentikan atau membunuh sperma atau disebut juga spermisida (dalam
bentuk busa, krim, jel dan suppositoria yang dimasukkan ke dalam vagina) busa,
krim, jeli dan suppositoria vagina dimasukkan sebelum melakukan hubungan
seksual. selain mengandung spermisida, bahan tersebut juga merupakan penghalang
fisik untuk sperma.
penarikan penis sebelum terjadinya ejakulasi disebut juga coitus interruptus.
pada metode ini, pria mengeluarkan/menarik penisnya dari vagina sebelum terjadinya ejakulasi (pelepasan sperma ketika mengalami orgasme).
metode ini kurang dapat diandalkan karena sperma bisa keluar sebelum orgasme juga memerlukan pengendalian diri yang tinggi serta penentuan waktu yang tepat.
penarikan penis sebelum terjadinya ejakulasi disebut juga coitus interruptus.
pada metode ini, pria mengeluarkan/menarik penisnya dari vagina sebelum terjadinya ejakulasi (pelepasan sperma ketika mengalami orgasme).
metode ini kurang dapat diandalkan karena sperma bisa keluar sebelum orgasme juga memerlukan pengendalian diri yang tinggi serta penentuan waktu yang tepat.
c.
metoda ritmik
Pada
metoda ritmik, pasangan suami istri tidak melakukan hubungan seksual selama
masa subur wanita.
Ovulasi
(pelepasan sel telur dari ovarium) terjadi 14 hari sebelum menstruasi. sel
telur yang telah dilepaskan hanya bertahan hidup selama 24 jam, tetapi sperma
bisa bertahan selama 3-4 hari setelah melakukan hubungan seksual. karena itu
pembuahan bisa terjadi akibat hubungan seksual yang dilakukan 4 hari sebelum
ovulasi.
a.
metode
ritmik kalender merupakan metode yang paling tidak efektif, bahkan untuk wanita
yang memiliki siklus menstruasi yang teratur.
wanita sebaiknya mencatat siklusnya dalam 12 bulan terakhir. untuk mengetahui saat tidak boleh melakukan hubungan seksual, dilakukan perhitungan berikut:
wanita sebaiknya mencatat siklusnya dalam 12 bulan terakhir. untuk mengetahui saat tidak boleh melakukan hubungan seksual, dilakukan perhitungan berikut:
(siklus terpendek
- 18) dan (siklus terpanjang - 11).
contohnya, jika
siklus seorang wanita dalam waktu 12 bulan terakhir berkisar antara 26-29 hari,
maka 26-18=8 dan 29-11=18, artinya hubungan seksual tidak boleh dilakukan pada
hari ke-8 sampai hari ke-18 setelah menstruasi.
b.
pada
metode temperatur, dilakukan pengukuran suhu basal (suhu ketika bangun tidur
sebelum beranjak dari tempat tidur).
suhu basal akan menurun sebelum ovulasi dan agak meningkat (kurang dari 1° celsius) setelah ovulasi. hubungan seksual sebaiknya tidak dilakukan mulai dari menstruasi hari pertama sampai suhu basalnya meningkat.
suhu basal akan menurun sebelum ovulasi dan agak meningkat (kurang dari 1° celsius) setelah ovulasi. hubungan seksual sebaiknya tidak dilakukan mulai dari menstruasi hari pertama sampai suhu basalnya meningkat.
c.
pada
metode lendir, masa subur wanita diketahui dengan mengamati lendir servikal,
yang biasanya dikeluarkan dalam jumlah yang lebih banyak dan lebih encer sesaat
sebelum ovulasi. hubungan seksual tidak boleh pada saat terjadinya peningkatan
jumlah lendir servikal sampai 4 hari sesudahnya.
d.
metoda
simptotermal terdiri dari pengamatan perubahan lendir servikal dan suhu basal
tubuh, juga gejala lainnya yang berhubungan dengan ovulasi (misalnya nyeri kram
ringan pada perut bagian bawah).
metoda ini merupakan metoda yang paling dapat diandalkan.
metoda ini merupakan metoda yang paling dapat diandalkan.
d. kontrasepsi implant
kontrasepsi implan adalah kapsul plastik yang mengandung progestin, yang bekerja dengan cara mencegah ovulasi dan menghalangi masuknya sperma melalui lendir serviks yang kental. 6 kapsul dimasukkan ke bawah kulit lengan atas. setelah diberi obat bius, dibuat sayatan dan dengan bantuan jarum dimasukkan kapsul implan. tidak perlu dilakukan penjahitan. kapsul ini melepaskan progestin ke dalam aliran darah secara perlahan dan biasanya dipasang selama 5 tahun. interaksi dengan obat lain jarang terjadi karena implan tidak mengandung estroggen. efek samping yang utama adalah perdarahan tidak teratur atau sama sekali tidak terajdi menstruasi. efek samping lainnya adalah sakit kepala dan penambahan berat badan.
Kapsul
implan tidak larut dalam tubuh sehingga setelah 5 tahun harus dilepaskan.
segera setelah implan dilepas, fungsi ovarium akan kembali normal dan wanita
pemakai implan kembali menjadi subur.
e.
Kontrasepsi suntikan
Medroksiprogesteron
(sejenis progestin) disuntikkan 1 kali/3 bulan ke dalam otot bokong atau lengan
atas.
Suntikan
ini sangat efektif tetapi bisa mengganggu siklus menstruasi. sepertiga pemakai
kb suntik tidak mengalami menstruasi pada 3 bulan setelah suntikan pertama dan
sepertiga lainnya mengalami perdarahan tidak teratur dan spotting (bercak
perdarahan) selama lebih dari 11 hari setiap bulannya. semakin lama suntikan kb
dipakai, maka lebih banyak wanita yang tidak mengalami menstruasi tetapi lebih
sedikit wanita yang mengalami perdarahan tidak teratur. setelah 2 tahun memakai
suntikan kb, sekitar 70% wanita sama sekali tidak mengalami perdarahan.
jika
pemakaian suntikan kb dihentikan, siklus menstruasi yang teratur akan kembali
terjadi dalam waktu 6 bulan-1 tahun. efeknya berlangsung lama, sehingga
kesuburan mungkin baru kembali 1 tahun setelah suntikan dihentikan, tetapi
medroksiprogesteron tidak menyebabkan kemandulan permanen.
Suntikan
kb bisa menyebabkan penambahan berat badan yang sifatnya ringan. setelah
pemakaian dihentikan, bisa terjadi osteoporosis yang bersifat sementara.
Medroksiprogesteron
tidak menyebabkan meningkatnya resiko terhadap berbagai kanker (termasuk kanker
payudara), tetapi mengurangi resiko terjadinya kanker rahim.
ü keuntungan memakai
kb suntik:
ü cocok untuk
mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang dan
kesuburan dapat pulih kembali
ü tidak terpengaruh
"faktor lupa" dari pemakai (tidak seperti memakai pil kb)
ü tidak mengganggu
hubungan suami istri
ü dapat dipakai
segala umur pada masa reproduktif
ü tidak mengganggu
laktasi (menyusui), baik dari segi kuantitas maupun kualitas
ü dapat dipakai
segera setelah masa nifas
ü meningkatkan
kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
ü dapat dipakai
segera setelah keguguran
ü membantu mencegah
terjadinya kehamilan di luar kandunga
ü membantu mencegah
kanker endometrium (rahim)
ü membantu mencegah
kejadian mioma uteri (tumor jinak rahim)
ü mungkin dapat
mencegah kanker indung telur (ovarium)
ü mengurangi
kejadian anemi kekurangan zat besi
ü
ü khusus untuk
penderita epilepsi mengurangi kejadian kejang.
kekurangan kb
suntikan: kekurangan kb suntikan: efek sampingya terhadap siklus haid
(menstruasi) sering "tidak menyenangkan" , namun tidak berbahaya dan
bukan tanda kelainan/penyakit ; perubahan pola haid biasanya pada tahun pertama
pemakaian yakni :
ü perdarahan bercak
, dapat lam
ü jarang terjadi
perdarahan yang banya
ü tidak dapat haid
(sering setelah pemakaian berulang
ü sering menaikkan
berat bada
ü dapat menyebabkan
(tidak pada semua akseptor) sakit kepala, nyeri payudara,
"moodiness", jerawat, kurangnya libido seksual, rambut rontok.
ü perlu suntikan
ulangan teratur
ü perlu follow up
(kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi secara umum, kebanyakan wanita boleh
memakai kb suntik, meskipun:
o perokok berat
o menyusui
o gemuk atau kurus
o remaja
o baru keguguran
o berpenyakit tiroid
o epilepsy
o tbc (bukan tbc
kandungan)
o varises ringan
o hipertensi ringan
o siklus haid tidak
teratur
·
anemi kekurangan zat besi
KONSEP DASAR KONTRASEPSI
PENGERTIAN
- Kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi , dengan menggunakan alat atau obat – obatan.
- Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan , upaya itu dapat bersifat sementara dapat pula bersifat permanent
- Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan, sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut.
CARA KERJA KONTRASEPSI
Menurut Prawirohardjo. S
tentang cara kerja kontrasepsi dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Mengusakan agar tidak terjadi
ovulasi.
2. Melumpuhkan sperma
3. Menghalangi pertemuan sel
telur dengan sperma.
PEMBAGIAN CARA KONTRASEPSI
Pada umumnya cara / metode kontrasepsi dapat dibagi menjadi
:
1. Metode Sederhana.
a. Tanpa alat / obat
Misalnya : Senggama terputus , pantang
berkala , system suhu basal, perpanjangan masa laktasi dan pembilasan masa
senggama.
b. Dengan alat / obat
Misalnya : Kondom, diafragma/
cap. Spermatisid , crem, jelly dan cairan berbusa dan tablet berbusa ( Vaginal
tablet )
2. Metode Efektif
a. Suntikan KB :
ü Depoprovera
yang mengandung medroxy progesterone acetate 150 mgr.
ü Cyclofem
yang mengandung medroxy progesterone acetate 50 mgr dan komponen estrogen.
b. Susuk KB (implznt): Setiap
kapsul susuk KB mengandung 36 mgr levonorgestrel.
c. Pil KB : Progesteron only
pil , Pil KB kombinasi mengandung hormone estrogen dan progesterone.
d. IUD / AKDR ( copper T ,
Medusa, Seven copper)
3. .Metode Kontrasepsi Mantap :
a. Tobektomi pada Wanita
b. Vasektomi pada Pria.
KONTRASEPSI SUNTIK
A.
Pengertian
Kontrasepsi suntik adalah
suatu cara mencegah terjadinya kehamilan dengan menyuntikkan secara berkala
hormone estrogen dan progesterone ke dalam tubuh wanita . KB suntik di
Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya efektif , pemakaian praktis ,
harganya relatif murah dan aman ( Moctar. R, 1998: 277)
B. Jenis atau macam kontrasepsi suntik
a. Kontrasepsi suntik
progestin
1.Depoprovera yang mengandung
Depo Medroxy progesterone Asetat ( DMPA ) 150 mg / 3 cc → untuk 3 bulan.
2. Noristerat yang mengandung
50 mg Noritendron enantot ( Net- En ) 200mg / 1 cc → untuk 1 bulan.
b. Kontrasepsi suntik
kombinasi
1.Cyclofem yang mengandung 50
mg Noretendron Enantat ( Net – En ) dan 50 mg Estrandial , valerat → 1 bulan
sekali
2.25 mg , DMPA dan 5 mg
Estradial Valerat ( Manuaba ,1998 : 444 )
C.
Kontraindikasi KB suntik
ü Hamil atau diperkirakan hamil ( resiko cacat pada janin 7/100.000 KH )
ü Perdarahan pervagina yang tidak diketahui sebabnya .
ü Tumor atau
keganasan
ü Terdapat
penyakit berat seperti jantung, paru – paru , kelainan pada hati , tekanan
darahb tinggi , obesitas , diabetes dll.
ü Menderita
kanker payudara atau riwayat kanker payu dara .
D.Keuntungan dan kerugian suntikan KB
Keuntungan :
1.Pemberiannya sederhana
setiap dan sampai 12 minggu
2. Tingkat efektifitasnya
tinggi
3. Hubungan seks dengan
suntikan KB bebas.
4. Pengawasan medis ringan .
5. Dapat diberikan pasca
persalinan , pasca keguguran
6. Angka keguguran < 1 %
7. Tidak mengganggu
pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi.
Kerugian :
1. Perdarahan yang tidak
menentu.
2. Terjadi amenorhoe
berkepanjangan
3. Masih terjadi kemungkinan
hamil.
E. Pemberian Suntikan KB
1. Pasca persalinan ,
jika menyusui :
· Bisa mulai 6 mg setelah melahirkan .
· Jika lebih dari 6 minggu dan kurang dari 6 bulan , menyusui penuhdan
masih belum haid ( amenare ) , Klien boleh mendapat suntikan kapan saja .
· Jika menyusui tidak penuh , sebaiknya mulai 6 minggu setelah melahirkan
menunggu lebih lama beresiko hamil.
2. Setelah melahirkan ,
Jika tidak menyusui
· Bisa mulai segera setelah melahirkan , tidak perlu perlindungan
tambahan .
· 6 minggu setelah melahirkan , Klien bisa mulai jika dipastikan tidak
hamil . Jika dia mas ih belum mendapatkan haid ( amenore ) dia harus
menghindari senggama atau memakai kondom selama 7 hari sejak mendapat suntikan
pertama .
3. Setelah keguguran
· Jika terjadi sampai 7 hari lalu, bisa mulai sekarang tanpa perlu
perlindungan tambahan .
· Jika lebih dari 7 hari , klien boleh memulai selama dipastiakan dia tidak
hamil , klien harus menghindari senggama / memakai kondom selama 7 hari sejak
suntikan pertama .
F. Jika ganti dari metode lain
· JIka klien sudah memakai metode secara benar , boleh mulai
saat ini juga kecuali:
Ø Jika ganti dari suntik bulanan , harus mulai jadwal suntikan berikut
.
Ø JIKa ganti dari AKDR , dan mendapat haid lebih dari 5 hari lalu
cabut AKDR pada haid berikutnya
. Interval
- Interval dengan anak hidup
minimal satu, sebelum hari kelima mensturasi.
- Jadwalwaktu
diperhitungkan.
G. Jadwal waktu suntikan
1)
Depo Provera : Interval 12 minggu
2)
Norigest : Interval 8
minggu
3)
Cycloferm : Interval 1 minggu.
DEPO PROVERA ( Depo Gestin )
Adalah : Depo medraksi,
progesterone Asetat 150 mgr/ 3cc
yang
diproduksi olehUp John , AmerikaSerikat
1) CARA
KERJA
Mencegah ovulasi
Mengentalkan lendir serviks sehingga
menurunkan kemampuan penetrasi sperma
Menjadikan selaput lendir
rahim tipis dan atropi
Menghambat transportasi
garnet oleh tuba
2) CARA PEMBERIAN
Depo provera disuntikan secara IM
pada otot bokong
( musculus gluteus ) agak kedalam ,
sebelum diberikan botol obat dikocok agak lama dulu sampai seluruh obat
kelihatan betul – betul larut dan tercampur baik, suntikan diberikan sekali
setiap 3 bulan.
3) EFEKTIFITAS
Kedua Kontrasepsi suntik
tersebut memiliki efektifitas yang tinggi , dengan 0,3 kehamilan per 100
perempuan – tahun ,asal penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal
yang telah ditentukan .
4) EFEK SAMPING
·
Aminorhoe
·
Spooting ( Bercak darah )
·
Pusing
·
Jerawat
·
Mual
·
Kadang Libido
·
Menoragia
·
Sakit kepala
·
Leukaorhoe
·
BB bertambah
5) PENANGANAN
§ Perubahan
pola haid ( Menoraghia )
Berikan informasi sehingga tidak perlu
pengobatan khusus.
Bila perlu pengobatan , pertama -
tama beriakan obat – obatan anti perdarahan, seperti tablet daflon , Aclona ,
ACL, Metergin dll.
Selanjutnya dapat diberikan tablet
Ignoral 0,05 – 0,1 mg sehari selama 7 – 10 hari atau pil kontrasepsi
kombinasi sampai 6 minggu sesudah suntikan terdahulu atau tablet primalut IV 5
mg 3 x I sekali selama 3 hari.
Perdarahan yang banyak dan tidak sembuh
oleh pengobatan harus dilakukan kuretase.
§ Amenorea
Bila tidak hamil , pengobatan apapun
tidak perlu , jelaskan , bahwa darah haid tidak terkumpul dalam
rahim , nasehati untuk kembali ke klinik.
Bila telah terjadi kehamilan , rujuk
klien . Hentikan penyuntikan jelaskan bahwa hormon progestin tidak akan
menimbulkan kelainan pada janin .
Bila terjadi kehamilan ektopik,
rujuk klien segera.
Jangan berikan terapi hormonal untuk
menimbulkan perdarahan karena tidak akan berhasil . Tunggu 3- 6 bulan
kemudian , bila tidak terjadiperdarahan juga , Rujuk ke klinik
§ Perdarahan bercak ( Spoting)
Informasikan bahwa perdarahan
ringan sering di jumpai ,tetapi hal ini bukanlah masalah serius , dan biasanya
tidak memerlukan pengobatan. Bila klien tidak dapat menerima
pedarahan tersebut dan ingin melanjutkan suntikan ,maka dapat disarankan
2 pilihan pengobatan.
Siklus pil kontrasepsi kombinasi ( 30 –
35 m-getinilestradiol), ibuprofen (sampai 800 mg , 3x/ hari untuk 5 hari) ,
obat sejenis lain. Jelaskan selesai pemberian pil kombinasi dapat terjadi
perdarahan .Bila terjadi perdarahan banyak selama pemberian suntikan ditangani
dengan pemberian 2 tablet pil kontrasepsi kombinasi / hari selama 3 – 7 hari
dilanjutkan dengan 1 siklus pil kontrasepsi hormonal ,atau diberi 50 mg
etinilestradial atau 1, 25 mg estrogen equin konjugasi untuk 14 – 21 hari.
§ BB Bertambah
o Informasikan bahwa kenaikan / penurunan BB sebanyak 1 –
2 kg dapat saja terjadi . Perhatikan diet klienbila perubahan berat badan
terlalu mencolok , bila BB bertambah berlebihan , hentikan suntikan dan
anjurkan metode kontrasepsi lain.
§ Mual
/ Pusing/ Muntah
o
Pastikan tidak ada kehamilan , bila hamil segera rujuk , Bila tidak hamil
informasikan bahwa hal ini adalah hal yang biasa dan akan hilang dalam waktu
dekat
6)
KEUNTUNGAN KB PROGESTI
Ø Sangat efektif.
Ø Pencegahan
kehamilan jangka panjang.
Ø Tidak
terpengaruh pada hubungan suami – istri.
Ø Tidak
mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung,
dan gangguan pembekuan darah.
Ø Tidak
memiliki pengaruh terhadap ASI.
Ø Sedikit
efek samping.
Ø Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
Ø Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai
perimenopause.
Ø Membantu
mencegah kanker endimetrium dan kehamilan ektopik
Ø Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
Ø Mencegah
beberapa penyebab penyakit radang panggul .
Ø Menurunkan
krisis anemia bulan sabit ( Sickle cell )
7)
KETERBATASAN KB PROGESTIN
Ø Sering
ditemukan gangguan haid seperti :
- Siklus haid yang
memendek dan memanjang
- Perdarahan yang
banyak atau sedikit.
- Perdarahan tidak
teratur atau perdarahan bercak (
- Tidak haid sama
sekali.
Ø Klien sangat tergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan ( harus
kebali untuk suntikan ).
Ø Tidak dapat dihentikan sewaktu – waktu sebelum suntikan berikut.
Ø
Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.
Ø Tidak
menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual , hepatitis B
virus , atau infeksi virus HIV.
Ø Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian.
Ø Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya kerusakan /
kelainan pada organ genitalia , melainkan karena belum habisnya pelepasan obat
suntikan dari deponya ( tempat suntikan )
Ø Terjadi perubahan pada lipit serum pada pengunaan jangka panjang .
Ø Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan
tulang ( densitas ).
Ø Pada penggunaan jangka panjang dapat mengakibatkan kekeringan pada
vagina menurunkan libido, gangguan emosi ( jarang ), sakit kepala,
nervositas,jerawat.
8)YANG DAPAT
MENGGUNAKAN KONTRASEPSI SUNTIKAN PROGESTIN
Ø Usia reproduksi .
Ø Nullipara dan yang telah memiliki anak.
ØMenghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektifitas
tinggi.
Ø Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
Ø
Setelah abortus atau keguguran.
Ø Telah
banyak anak , tetapi belum menghendaki tubektomi.
Ø
Perokok
Ø
Tekanan darah < 180 / 110 mmHg , dengan masalah gangguan pembekuan darah
atau anemia bulan sabit.
Ø Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
Ø Menggunakan obat untuk epilepsi ( fenitoin dan barbiturat atau
obat tuberkolosis rifampisin ).
Ø Tidak
dapat memakai alat kontrasepsi yang mengandung estrogen.
Ø Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.
Ø
Animea defisiensi besi.
Ø
Mendekatiusia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil
kontrasepsi.
9)YANG
TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN KONTRASEPSI SUNTIKAN PROGESTIN
Hamil atau dicurigai hamil ( risiko
cacat pada janin 7 per 100.000 kelahiran )
Perdarahan pervaginam yang belum jelas
penyebabnya.
Tidak dapat menerima terjadinya
gangguan haid, terutama amenoria .
Menderita kanker payudara atau riwayat
kanker payudara.
Diabetes Militus disertai komplikasi.
10) WAKTU MULAI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI SUNTIKAN
PROGESTIN
Ø Setiap saat
selama siklus haid , asal ibu tersebut tidak hamil.
Ø Mulai hari pertama sampai hari ke- 7 siklus haid.
Ø Pada ibu yang tidak haid , injeksi pertama dapat diberikan setiap
saat asalkan ibu tersebut tidak hamil.Selama 7 hari setelah suntikan tidak
boleh melakukan hubungan seksual.
Ø Ibu mengunakan kontrasepsi hormonal dan ingin mengganti dengan
kontrasepsi suntikan . Bila ibu telah menggunakan kontrasepsi hormonal
sebelumnya secara benar , dan ibu tersebut tidak hamil , suntikan pertama dapat
segera diberikan .Tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya dating.
Ø Bila ibu sedang menggunakan alat kontrasepsi jenis lain dan ingin
menggantinya dengan jenis kontrasepsi suntikan yang lain lagi, kontrasepsi
suntikan yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan yang
sebelumnya.
Ø Ibu yang menggunakan kontrasepsi nonhormoral dan ingin menggantinya
dengan jenis kontrasepsi hormonal , suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang
akan diberikan dapat segera diberikan ,asal saja ibu tersebut tidak hamil ,dan
pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya datang. Bila ibu disuntik
setelah hari ke-7 haid , Ibu tersebut selama 7 hari setelah suntikan tidak
boleh melakukan hubungan seksual.
Ø Ibu ingin menggantikan AKDR dengan kontrasepsi hormonal , Suntikan
pertama dapat diberikan pada hari pertama sampai hari ke – 7 siklus haid ,asal
saja yakin ibu tersebut tidak hamil .
Ø Ibu tidak
haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur . Suntikan pertama dapat
diberikan setiap saat , asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan selama 7 hari
setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
Komentar
Posting Komentar