keluarga berencana



ARTIKEL KB (KELUARGA BERENCANA)

Keluarga berencana
adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran anak. untuk menghindari kehamilan yang bersifat sementara digunakan kontrasepsi sedangkan untuk menghindari kehamilan yang sifatnya menetap bisa dilakukan sterilisasi.
aborsi bisa digunakan untuk mengakhiri kehamilan jika terjadi kegagalan kontrasepsi.
kontrasepsi

Metode kontrasepsi terdiri dari:
1.      kontrasepsi oral (pil kb)
Pil kb mengandung hormon, baik dalam bentuk kombinasi progestin dengan estrogen atau progestin saja.  pil kb mencegah kehamilan dengan cara menghentikan ovulasi (pelepasan sel telur oleh ovarium) dan menjaga kekentalan lendir servikal sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma. tablet yang hanya mengandung progestin sering menyebabkan perdarahan tidak teratur. tablet ini hanya diberikan jika pemberian estrogen bisa membahayakan, misalnya pada wanita yang sedang menyusui.

Pil kombinasi ada yang memiliki estrogen dosis rendah dan ada yang mengandung estrogen dosis tinggi. estrogen dosis tinggi biasanya diberikan kepada wanita yang mengkonsumsi obat tertentu (terutama obat epilepsi).
keuntungan pemakaian pil kb adalah mengurangi:
Ø  resiko kanker jenis tertentu
Ø  angka kekambuhan kram pada saat menstruas
Ø  ketegangan premenstruasi
Ø  perdarahan tidak teratur
Ø  anemia
Ø  kista payudara
Ø  kista ovarium
Ø  kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan)
Ø  infeksi tuba falopii.

sebelum mulai menggunakan pil kb, dilakukan pemeriksaan fisik untuk meyakinkan bahwa tidak ada masalah kesehatan yang bisa menimbulkan resiko. jika wanita tersebut atau keluarga dekatnya ada yang menderita diabetes atau penyakit jantung, biasanya dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolesterol dan gula darah. jika kadar kolesterol atau gula darahnya tinggi, maka diberikan pil kb dosis rendah. 3 bulan setelah pemakaian pil kb, dilakukan pemeriksaan ulang untuk mengetahui adanya perubahan tekanan darah. selanjutnya pemeriksaan dilakukan 1 kali/tahun

pil kb sebaiknya tidak digunakan oleh:
Ø  wanita yang merokok dan berusia diatas 35 tahun
Ø  wanita penderita penyakit hati aktif atau tumor
Ø  wanita yang memiliki kadar trigliserida tinggi d. wanita penderita tekanan darah tinggi yang tidak diobati
Ø  wanita penderita diabetes yang disertai penyumbatan arteri
Ø  wanita yang memiliki bekuan darah
Ø  wanita yang tungkainya sedang digips
Ø  wanita penderita penyakit jantung
Ø  wanita yang pernah menderita stroke
Ø  wanita yang pernah menderita penyakit kuning pada saat kehamilan

Wanita penderita kanker payudara atau kanker rahim. pengawasan harus dilakukan jika pil kb digunakan oleh:
Ø  wanita yang mengalami depresi
Ø  wanita yang sering mengalami sakit kepala migren
Ø  wanita yang merokok tetapi berusia dibawah 35 tahun
Ø  wanita yang pernah menderita hepatitis atau penyakit hari lainnya tetapi telah sembuh total.

pemakaian pil kb setelah kehamilan resiko terbentuknya bekuan darah di tungkai meningkat setelah kehamilan dan akan semakin meningkat jika wanita tersebut memakai pil kb jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu kurang dari 12 minggu setelah persalinan, maka pil kb bisa langsung digunakan. jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu 12-28 minggu, maka harus menunggu 1 minggu sebelum pil kb mulai digunakan, sedangkan jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu lebih dari 28 minggu, harus menunggu 2 minggu sebelum pil kb mulai digunakan
wanita yang menyusui biasanya tidak mengalami ovulasi sampai 10-12 minggu setelah persalinan, tetapi mereka bisa mengalami ovulasi dan hamil sebelum terjadinya menstruasi pertama. karena itu, ibu yang menyusui sebaiknya menggunakan pil kb jika tidak ingin hamil
pil kombinasi yang diminum oleh ibu menyusui bisa mengurangi jumlah air susu dan kandungan zat lemak serta protein dalam air susu. hormon dari pil terdapat dalam air susu sehingga bisa sampai ke bayi. karena itu untuk ibu menyusui sebaiknya diberikan tablet yang hanya mengandung progestin, yang tidak mempengaruhi pembentukan air susu.  Pil kb yang diminum segera setelah terjadinya pembuahan atau pada awal kehamilan (sebelum wanita tersebut mengetahui bahwa dia hamil) tidak akan membahayakan janin.

  Efek samping pil kb
a.       perdarahan tidak teratur.
sering terjadi pada beberapa bulan pertama pemakaian pil kb, jika tubuh telah menyesuaikan diri dengan hormon biasanya perdarahan abnormal akan berhenti.
b.      beberapa bulan setelah berhenti menggunakan pil kb, mungkin tidak akan terjadi menstruasi, tetapi obat ini tidak menyebabkan berkurangnya kesuburan secara permanen.
c.       efek samping yang berhubungan dengan estrogen adalah mual, nyeri tekan pada payudara, perut kembung, penahanan cairan, peningkatan tekanan darah dan depresi.
d.      efek samping yang berhubungan dengan progestin adalah penambahan berat badan, jerawat dan kecemasan. penambahan berat badan sebanyak 1,5-2,5 kg biasanya terjadi akibat penahanan cairan dan mungkin karena meningkatnya nafsu makan.
e.       bekuan darah diperkirakan 3-4 kali lebih sering terjadi pada pemakaian pil kb dosis tinggi. jika secara tiba-tiba timbul nyeri dada atau nyeri tungkai, pemakaian pil kb harus segera dihentikan dan segera memeriksakan diri karena gejala tersebut mungkin menunjukkan adanya bekuan darah di dalam vena tungkai dan kemungkinan sedang menuju ke paru-paru.

Pil kb dan pembedahan menyebabkan meningkatnya resiko pembentukan bekuan darah, sehingga 1 bulan sebelum menjalani pembedahan pemakaian pil harus dihentikan dan baru mulai dipakai lagi 1 bulah setelah pembedahan.
f.       mual dan sakit kepala.
g.      1-2% wanita pemakai pil kb mengalami depresi dan kesulitan tidur.
h.      melasma (bercak-bercak berwarna gelap di wajah).
jika terkena sinar matahari, bercak semakin gelap. melasma akan menghilang secara perlahan setelah pemakaian pil kb dihentikan.
i.        resiko terjadinya kanker leher rahim tampaknya meningkat, terutama jika pil kb telah dipakai selama lebih dari 5 tahun. karena itu wanita pemakai pil kb harus rutin menjalani pemeriksaan pap smear (minimal 1 kali/tahun).
di lain fihak, wanita pemakai pil kb memiliki resiko kanker ovarium ataupun kanker rahim yang lebih rendah.


Interaksi pil kb dengan obat lain

pil kb tidak berpengaruh terhadap obat lain, tetapi obat lain (terutama obat tidur dan antibiotik) bisa menyebabkan berkurangnya efektivitas dari pil kb.
wanita pemakai pil kb bisa hamil jika secara terus menerus mengkonsumsi antibiotik (misalnya rifampin, penisilin, ampisilin, tetrasiklin atau golongan sulfa). ketika mengkonsumsi antibiotik tersebut, selain pil kb sebaiknya ditambah dengan menggunaka kontrasepsi penghalang (misalnya kondom atau diafragma).


obat anti-kejang (fenitoin dan phenobarbital) bisa menyebabkan meningkatkan perdarahan abnormal pada wanita pemakai pil kb.
  untuk mengatasi hal ini, kepada wanita penderita epilepsi yang mengkonsumsi anti-kejang perlu diberikan pil kb dosis tinggi. 

kontrasepsi penghalang
kontrasepsi penghalang secara fisik menghalangi jalan masuk sperma ke dalam rahim wanita. yang termasuk ke dalam kontrasepsi penghalang adalah:
a.      kondom.
kondom bisa melindungi pemakainya dari penyakit menular seksual (misalnya aids) dan dapat mencegah perubahan prekanker tertentu pada sel-sel leher rahim.
ada kondom yang ujungnya memiliki penampung semen; jika tidak ada penampung semen, sebaiknya kondom disisakan sekitar 1cm di depan penis.
kondom harus dilepaskan secara perlahan karena jika semen tumpah maka sperma bisa masuk ke vagina sehingga terjadi kehamilan.

untuk menambah efektivitas pemakaian kondom bisa ditambahkan spermisida (biasanya terkandung di dalam pelumas kondom atau dimasukkan secara terpisah ke dalam vagina).


kondom wanita merupakan alat kontrasepsi penghalang baru yang dipasang di vagina dengan bantuan sebuah cincin.
kondom wanita menyerupai kondom pria, tetapi lebih lebar dan memiliki angka kegagalan yang tinggi.  

b.      Diafragma.
diafragma merupakan plastik berbentuk kubah dengan sabuk yang lentur, dipasang pada serviks dan menjaga agar sperma tidak masuk ke dalam rahim.
ukurannya bervariasi dan harus dicocokkan oleh dokter atau perawat.

pemakaiannya harus selalu bersamaan dengan krim atau jeli.
diafragma dipasang sebelum melakukan hubungan seksual dan tetap terpasang sampai minimal 8 jam tetapi tidak boleh lebih dari 24 jam.
Ukuran diafragma harus diganti jika:

Ø  terjadi penambahan atau penurunan berat badan sebanyak lebih dari 5 kg
Ø  diafragma telah dipakai selama lebih dari 1 tahun
Ø  baru melahirkan anak atau mengalami aborsi,
Ø   karena ukuran dan bentuk vagina mungkin mengalami perubahan.
Ø  penutup leher rahim

1.      Penutup serviks (leher rahim).
penutup serviks (cervical cap) hampir menyerupai diafragma tetapi ukurannya lebih kecil dan lebih kaku, dipasang pada serviks.
ukurannya bervariasi dan harus dicocokkan oleh dokter atau perawat.
pemakaian penutup serviks harus selalu bersamaan dengan krim atau jeli.
penutup serviks dipasang sebelum melakukan hubungan seksual dan tetap terpasang sampai minimal 8 jam dan maksimal 48 jam sesudah melakukan hubungan seksual.

2.      Sediaan untuk menghentikan atau membunuh sperma atau disebut juga spermisida (dalam bentuk busa, krim, jel dan suppositoria yang dimasukkan ke dalam vagina) busa, krim, jeli dan suppositoria vagina dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual. selain mengandung spermisida, bahan tersebut juga merupakan penghalang fisik untuk sperma.
 penarikan penis sebelum terjadinya ejakulasi disebut juga coitus interruptus.
pada metode ini, pria mengeluarkan/menarik penisnya dari vagina sebelum terjadinya ejakulasi (pelepasan sperma ketika mengalami orgasme).
metode ini kurang dapat diandalkan karena sperma bisa keluar sebelum orgasme juga memerlukan pengendalian diri yang tinggi serta penentuan waktu yang tepat.



c.       metoda ritmik
Pada metoda ritmik, pasangan suami istri tidak melakukan hubungan seksual selama masa subur wanita.
Ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) terjadi 14 hari sebelum menstruasi. sel telur yang telah dilepaskan hanya bertahan hidup selama 24 jam, tetapi sperma bisa bertahan selama 3-4 hari setelah melakukan hubungan seksual. karena itu pembuahan bisa terjadi akibat hubungan seksual yang dilakukan 4 hari sebelum ovulasi.

a.       metode ritmik kalender merupakan metode yang paling tidak efektif, bahkan untuk wanita yang memiliki siklus menstruasi yang teratur.
 wanita sebaiknya mencatat siklusnya dalam 12 bulan terakhir. untuk mengetahui saat tidak boleh melakukan hubungan seksual, dilakukan perhitungan berikut:
(siklus terpendek - 18) dan (siklus terpanjang - 11).

contohnya, jika siklus seorang wanita dalam waktu 12 bulan terakhir berkisar antara 26-29 hari, maka 26-18=8 dan 29-11=18, artinya hubungan seksual tidak boleh dilakukan pada hari ke-8 sampai hari ke-18 setelah menstruasi.



b.      pada metode temperatur, dilakukan pengukuran suhu basal (suhu ketika bangun tidur sebelum beranjak dari tempat tidur).
  suhu basal akan menurun sebelum ovulasi dan agak meningkat (kurang dari 1° celsius) setelah ovulasi. hubungan seksual sebaiknya tidak dilakukan mulai dari menstruasi hari pertama sampai suhu basalnya meningkat.
c.       pada metode lendir, masa subur wanita diketahui dengan mengamati lendir servikal, yang biasanya dikeluarkan dalam jumlah yang lebih banyak dan lebih encer sesaat sebelum ovulasi. hubungan seksual tidak boleh pada saat terjadinya peningkatan jumlah lendir servikal sampai 4 hari sesudahnya.
d.      metoda simptotermal terdiri dari pengamatan perubahan lendir servikal dan suhu basal tubuh, juga gejala lainnya yang berhubungan dengan ovulasi (misalnya nyeri kram ringan pada perut bagian bawah).
 metoda ini merupakan metoda yang paling dapat diandalkan.

d.      kontrasepsi implant


  kontrasepsi implan adalah kapsul plastik yang mengandung progestin, yang bekerja dengan cara mencegah ovulasi dan menghalangi masuknya sperma melalui lendir serviks yang kental. 6 kapsul dimasukkan ke bawah kulit lengan atas. setelah diberi obat bius, dibuat sayatan dan dengan bantuan jarum dimasukkan kapsul implan. tidak perlu dilakukan penjahitan. kapsul ini melepaskan progestin ke dalam aliran darah secara perlahan dan biasanya dipasang selama 5 tahun. interaksi dengan obat lain jarang terjadi karena implan tidak mengandung estroggen. efek samping yang utama adalah perdarahan tidak teratur atau sama sekali tidak terajdi menstruasi. efek samping lainnya adalah sakit kepala dan penambahan berat badan.

Kapsul implan tidak larut dalam tubuh sehingga setelah 5 tahun harus dilepaskan. segera setelah implan dilepas, fungsi ovarium akan kembali normal dan wanita pemakai implan kembali menjadi subur.


e.       Kontrasepsi suntikan
Medroksiprogesteron (sejenis progestin) disuntikkan 1 kali/3 bulan ke dalam otot bokong atau lengan atas.
Suntikan ini sangat efektif tetapi bisa mengganggu siklus menstruasi. sepertiga pemakai kb suntik tidak mengalami menstruasi pada 3 bulan setelah suntikan pertama dan sepertiga lainnya mengalami perdarahan tidak teratur dan spotting (bercak perdarahan) selama lebih dari 11 hari setiap bulannya. semakin lama suntikan kb dipakai, maka lebih banyak wanita yang tidak mengalami menstruasi tetapi lebih sedikit wanita yang mengalami perdarahan tidak teratur. setelah 2 tahun memakai suntikan kb, sekitar 70% wanita sama sekali tidak mengalami perdarahan.
jika pemakaian suntikan kb dihentikan, siklus menstruasi yang teratur akan kembali terjadi dalam waktu 6 bulan-1 tahun. efeknya berlangsung lama, sehingga kesuburan mungkin baru kembali 1 tahun setelah suntikan dihentikan, tetapi medroksiprogesteron tidak menyebabkan kemandulan permanen.
Suntikan kb bisa menyebabkan penambahan berat badan yang sifatnya ringan. setelah pemakaian dihentikan, bisa terjadi osteoporosis yang bersifat sementara.
Medroksiprogesteron tidak menyebabkan meningkatnya resiko terhadap berbagai kanker (termasuk kanker payudara), tetapi mengurangi resiko terjadinya kanker rahim.
ü  keuntungan memakai kb suntik:
ü  cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang dan kesuburan dapat pulih kembali
ü  tidak terpengaruh "faktor lupa" dari pemakai (tidak seperti memakai pil kb)
ü  tidak mengganggu hubungan suami istri
ü  dapat dipakai segala umur pada masa reproduktif
ü  tidak mengganggu laktasi (menyusui), baik dari segi kuantitas maupun kualitas
ü  dapat dipakai segera setelah masa nifas
ü  meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
ü  dapat dipakai segera setelah keguguran
ü  membantu mencegah terjadinya kehamilan di luar kandunga
ü  membantu mencegah kanker endometrium (rahim)
ü  membantu mencegah kejadian mioma uteri (tumor jinak rahim)
ü  mungkin dapat mencegah kanker indung telur (ovarium)
ü  mengurangi kejadian anemi kekurangan zat besi
ü   
ü  khusus untuk penderita epilepsi mengurangi kejadian kejang. 

kekurangan kb suntikan: kekurangan kb suntikan: efek sampingya terhadap siklus haid (menstruasi) sering "tidak menyenangkan" , namun tidak berbahaya dan bukan tanda kelainan/penyakit ; perubahan pola haid biasanya pada tahun pertama pemakaian yakni :
ü  perdarahan bercak , dapat lam
ü  jarang terjadi perdarahan yang banya
ü  tidak dapat haid (sering setelah pemakaian berulang
ü  sering menaikkan berat bada
ü  dapat menyebabkan (tidak pada semua akseptor) sakit kepala, nyeri payudara, "moodiness", jerawat, kurangnya libido seksual, rambut rontok.
ü  perlu suntikan ulangan teratur
ü  perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi secara umum, kebanyakan wanita boleh memakai kb suntik, meskipun:
o   perokok berat
o   menyusui
o   gemuk atau kurus
o   remaja
o   baru keguguran
o   berpenyakit tiroid
o   epilepsy
o   tbc (bukan tbc kandungan)
o   varises ringan
o   hipertensi ringan
o   siklus haid tidak teratur
·         anemi kekurangan zat besi 







KONSEP DASAR KONTRASEPSI

PENGERTIAN
  • Kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi , dengan menggunakan alat  atau  obat – obatan.

  • Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan , upaya itu dapat bersifat sementara dapat pula bersifat permanent

  • Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan, sebagai  akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma  tersebut.


CARA KERJA KONTRASEPSI
Menurut  Prawirohardjo. S tentang cara kerja kontrasepsi dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Mengusakan agar tidak terjadi ovulasi.
2. Melumpuhkan sperma
3. Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.

PEMBAGIAN CARA KONTRASEPSI
Pada umumnya cara / metode kontrasepsi dapat dibagi menjadi :
1. Metode Sederhana.
a. Tanpa alat / obat
Misalnya : Senggama terputus , pantang berkala , system suhu basal, perpanjangan masa laktasi dan pembilasan masa senggama.
b. Dengan alat / obat
Misalnya : Kondom, diafragma/ cap. Spermatisid , crem, jelly dan cairan berbusa dan tablet berbusa ( Vaginal tablet )
2. Metode Efektif
a. Suntikan KB :
ü  Depoprovera yang mengandung medroxy progesterone    acetate  150 mgr.
ü  Cyclofem yang mengandung medroxy progesterone acetate 50 mgr dan komponen estrogen.
b. Susuk KB (implznt): Setiap kapsul susuk KB mengandung 36 mgr levonorgestrel.
c. Pil KB : Progesteron only pil , Pil KB kombinasi  mengandung hormone estrogen dan progesterone.
d. IUD / AKDR ( copper T , Medusa, Seven copper)
3. .Metode Kontrasepsi Mantap :
a.  Tobektomi pada Wanita
b.  Vasektomi pada Pria.

KONTRASEPSI SUNTIK
A.    Pengertian
Kontrasepsi suntik adalah suatu cara mencegah terjadinya kehamilan dengan menyuntikkan secara berkala hormone estrogen dan progesterone ke dalam tubuh wanita . KB suntik di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya efektif , pemakaian praktis , harganya relatif murah dan aman ( Moctar. R, 1998: 277)
B.     Jenis atau macam kontrasepsi suntik
a. Kontrasepsi suntik progestin
1.Depoprovera yang mengandung Depo Medroxy progesterone Asetat  ( DMPA ) 150 mg / 3 cc → untuk 3 bulan.
2. Noristerat yang mengandung 50 mg Noritendron enantot ( Net- En ) 200mg / 1 cc → untuk 1 bulan.
b.  Kontrasepsi suntik kombinasi
1.Cyclofem yang mengandung 50 mg Noretendron Enantat ( Net – En ) dan 50 mg Estrandial , valerat → 1 bulan sekali
2.25 mg , DMPA dan 5 mg Estradial Valerat ( Manuaba ,1998 : 444 )
C.    Kontraindikasi KB suntik
ü Hamil atau diperkirakan hamil ( resiko cacat pada janin 7/100.000 KH )
ü Perdarahan pervagina yang tidak diketahui sebabnya .
ü  Tumor atau keganasan
ü  Terdapat penyakit berat seperti jantung, paru – paru , kelainan pada hati , tekanan darahb tinggi , obesitas , diabetes dll.
ü  Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payu dara .

D.Keuntungan dan kerugian suntikan KB
Keuntungan :
1.Pemberiannya sederhana setiap dan sampai 12 minggu
2. Tingkat efektifitasnya tinggi
3. Hubungan seks dengan suntikan KB bebas.
4. Pengawasan medis ringan .
5. Dapat diberikan pasca persalinan , pasca keguguran
6. Angka keguguran < 1 %
7. Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi.
Kerugian :
1. Perdarahan yang tidak menentu.
2. Terjadi amenorhoe berkepanjangan
3. Masih terjadi kemungkinan hamil.

E. Pemberian  Suntikan KB
1.  Pasca persalinan , jika menyusui  :
·  Bisa mulai 6 mg setelah melahirkan .
·  Jika lebih dari 6 minggu dan kurang dari 6 bulan , menyusui penuhdan masih belum haid  ( amenare ) , Klien boleh mendapat suntikan kapan saja .
·  Jika menyusui tidak penuh , sebaiknya mulai 6 minggu setelah melahirkan menunggu lebih lama beresiko hamil.
2.  Setelah melahirkan , Jika tidak menyusui
·  Bisa mulai segera setelah melahirkan , tidak perlu perlindungan tambahan .
·  6 minggu setelah melahirkan , Klien bisa mulai jika dipastikan tidak hamil . Jika dia mas ih belum mendapatkan haid  ( amenore ) dia harus menghindari senggama atau memakai kondom selama 7 hari sejak mendapat suntikan pertama .
3.  Setelah keguguran
· Jika terjadi sampai 7 hari lalu, bisa mulai sekarang tanpa perlu perlindungan tambahan .
· Jika lebih dari 7 hari , klien boleh memulai selama dipastiakan dia tidak hamil , klien harus menghindari senggama / memakai kondom selama 7 hari sejak suntikan pertama .

F.  Jika ganti dari metode lain
·   JIka klien sudah memakai metode secara benar , boleh mulai saat ini juga kecuali:
Ø  Jika ganti dari suntik bulanan , harus mulai jadwal suntikan berikut .
Ø  JIKa ganti dari AKDR , dan mendapat haid lebih dari 5 hari lalu cabut AKDR pada haid berikutnya
.   Interval
- Interval dengan anak hidup minimal satu,  sebelum hari kelima mensturasi.
-  Jadwalwaktu diperhitungkan.

G.    Jadwal waktu suntikan
1)      Depo Provera  : Interval 12 minggu
2)      Norigest          : Interval 8 minggu
3)      Cycloferm       : Interval 1 minggu.

DEPO PROVERA ( Depo Gestin )
Adalah   : Depo medraksi, progesterone Asetat 150 mgr/ 3cc
yang diproduksi olehUp John , AmerikaSerikat
1) CARA  KERJA
Mencegah ovulasi
Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma
Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi
Menghambat transportasi garnet oleh tuba

2) CARA PEMBERIAN
Depo provera  disuntikan secara IM pada otot bokong
( musculus gluteus ) agak kedalam , sebelum diberikan botol obat dikocok agak lama dulu sampai seluruh obat kelihatan betul – betul larut dan tercampur baik, suntikan diberikan sekali setiap 3 bulan.

3) EFEKTIFITAS
Kedua Kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi , dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan – tahun ,asal penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan .
4) EFEK SAMPING
·         Aminorhoe
·         Spooting ( Bercak darah )
·         Pusing
·         Jerawat
·         Mual
·         Kadang Libido
·         Menoragia
·         Sakit kepala
·         Leukaorhoe
·         BB bertambah

5)  PENANGANAN
§  Perubahan pola haid  ( Menoraghia )
Berikan informasi sehingga tidak perlu pengobatan khusus.
Bila perlu pengobatan , pertama  - tama beriakan obat – obatan anti perdarahan, seperti tablet daflon , Aclona , ACL, Metergin dll.
Selanjutnya dapat diberikan tablet Ignoral  0,05 – 0,1 mg sehari selama 7 – 10 hari atau pil kontrasepsi kombinasi sampai 6 minggu sesudah suntikan terdahulu atau tablet primalut IV 5 mg 3 x I sekali selama 3 hari.
Perdarahan yang banyak dan tidak sembuh oleh pengobatan harus dilakukan kuretase.

§  Amenorea
Bila tidak hamil , pengobatan apapun tidak perlu , jelaskan , bahwa darah haid tidak terkumpul dalam   rahim , nasehati untuk kembali ke klinik.
Bila telah terjadi kehamilan , rujuk klien . Hentikan penyuntikan jelaskan bahwa hormon progestin tidak akan menimbulkan kelainan pada janin .
Bila terjadi kehamilan ektopik, rujuk  klien segera.
Jangan berikan terapi hormonal untuk menimbulkan perdarahan karena tidak akan berhasil . Tunggu  3- 6 bulan kemudian , bila tidak terjadiperdarahan juga , Rujuk ke klinik
§    Perdarahan bercak ( Spoting)
Informasikan bahwa perdarahan ringan sering di jumpai ,tetapi hal ini bukanlah masalah serius , dan biasanya tidak memerlukan pengobatan. Bila klien tidak dapat menerima pedarahan tersebut dan ingin melanjutkan suntikan ,maka dapat disarankan  2 pilihan pengobatan.
Siklus pil kontrasepsi kombinasi ( 30 – 35 m-getinilestradiol), ibuprofen (sampai 800 mg , 3x/ hari untuk 5 hari) , obat sejenis lain. Jelaskan selesai pemberian pil kombinasi dapat terjadi perdarahan .Bila terjadi perdarahan banyak selama pemberian suntikan ditangani dengan pemberian 2 tablet pil kontrasepsi kombinasi / hari selama 3 – 7 hari dilanjutkan dengan 1 siklus pil kontrasepsi hormonal ,atau diberi 50 mg etinilestradial atau 1, 25 mg estrogen equin konjugasi untuk 14 – 21 hari.
§ BB Bertambah
o   Informasikan bahwa kenaikan / penurunan  BB sebanyak 1 – 2  kg dapat saja terjadi . Perhatikan diet klienbila perubahan berat badan terlalu mencolok , bila BB bertambah berlebihan , hentikan suntikan dan anjurkan metode kontrasepsi lain.
§ Mual / Pusing/ Muntah
o   Pastikan tidak ada kehamilan , bila hamil segera rujuk , Bila tidak hamil informasikan bahwa hal ini adalah hal yang biasa dan akan hilang dalam waktu dekat

6)      KEUNTUNGAN KB PROGESTI
Ø  Sangat efektif.
Ø  Pencegahan kehamilan jangka panjang.
Ø  Tidak terpengaruh pada hubungan suami – istri.
Ø  Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah.
Ø  Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI.
Ø  Sedikit efek samping.
Ø  Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
Ø  Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause.
Ø  Membantu mencegah kanker endimetrium dan kehamilan ektopik
Ø  Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
Ø  Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul .
Ø  Menurunkan krisis anemia bulan sabit ( Sickle cell )


7)      KETERBATASAN KB PROGESTIN
Ø  Sering ditemukan gangguan haid seperti :
-  Siklus haid yang memendek dan memanjang
-  Perdarahan yang banyak atau sedikit.
-  Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (
-   Tidak haid sama sekali.
Ø Klien sangat tergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan ( harus kebali untuk suntikan ).
Ø  Tidak dapat dihentikan sewaktu – waktu sebelum suntikan berikut.
Ø  Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.
Ø  Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual , hepatitis B virus , atau infeksi virus HIV.
Ø  Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian.
Ø  Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya kerusakan / kelainan pada organ genitalia , melainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya ( tempat suntikan )
Ø  Terjadi perubahan pada lipit serum pada pengunaan jangka panjang .
Ø  Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang ( densitas ).
Ø  Pada penggunaan jangka panjang dapat mengakibatkan kekeringan pada vagina menurunkan libido, gangguan emosi ( jarang ), sakit kepala, nervositas,jerawat.

8)YANG DAPAT MENGGUNAKAN KONTRASEPSI SUNTIKAN PROGESTIN
Ø Usia reproduksi .
Ø Nullipara dan yang telah memiliki anak.
ØMenghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektifitas tinggi.
Ø Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
Ø   Setelah abortus atau keguguran.
Ø   Telah banyak anak , tetapi belum menghendaki tubektomi.
Ø   Perokok
Ø   Tekanan darah < 180 / 110 mmHg , dengan masalah gangguan pembekuan darah atau anemia bulan sabit.
Ø   Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
Ø   Menggunakan obat untuk epilepsi ( fenitoin dan barbiturat atau obat tuberkolosis rifampisin ).
Ø   Tidak dapat memakai alat kontrasepsi yang mengandung estrogen.
Ø   Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.
Ø   Animea defisiensi besi.
Ø   Mendekatiusia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi.

9)YANG TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN KONTRASEPSI SUNTIKAN PROGESTIN
Hamil atau dicurigai hamil ( risiko cacat pada janin 7 per 100.000 kelahiran )
Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenoria .
Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
Diabetes Militus disertai komplikasi.

10)  WAKTU MULAI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI SUNTIKAN     PROGESTIN
Ø Setiap saat selama siklus haid , asal ibu tersebut tidak hamil.
Ø Mulai hari pertama sampai hari ke- 7 siklus haid.
Ø  Pada ibu yang tidak haid , injeksi pertama dapat diberikan setiap saat asalkan ibu tersebut tidak hamil.Selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
Ø  Ibu mengunakan kontrasepsi hormonal dan ingin mengganti dengan kontrasepsi suntikan . Bila ibu telah menggunakan kontrasepsi hormonal sebelumnya secara benar , dan ibu tersebut tidak hamil , suntikan pertama dapat segera diberikan .Tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya dating.
Ø  Bila ibu sedang menggunakan alat kontrasepsi jenis lain dan ingin menggantinya dengan jenis kontrasepsi suntikan yang lain lagi, kontrasepsi suntikan yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan yang sebelumnya.
Ø  Ibu yang menggunakan kontrasepsi nonhormoral dan ingin menggantinya dengan jenis kontrasepsi hormonal , suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan diberikan dapat segera diberikan ,asal saja ibu tersebut tidak hamil ,dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya datang. Bila ibu disuntik setelah hari ke-7 haid , Ibu tersebut selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
Ø  Ibu ingin menggantikan AKDR dengan kontrasepsi hormonal , Suntikan pertama dapat diberikan pada hari pertama sampai hari ke – 7 siklus haid ,asal saja yakin ibu tersebut tidak hamil .
Ø  Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur . Suntikan pertama dapat diberikan setiap saat , asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Subject, Verb, Complement & Modifier

Keterkaitan antara Perusahaan dengan Bisnis

elemen-elemen koperasi