MONOPOLISTIK
MONOPOLISTIK
.
1. Pengertian Monopolistik
Monopoli adalah suatu keadaan dimana
didalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada pihak lain yang
menyainginya.
Teori pasar persaingan monopolistik
dikembangkan karena ketidakpuasan terhadap kekuatan analisis pada pasar persaingan
sempurna dan pasar monopoli. Model pasar monopolistik dikembangkan pada akhir
dasawarsa 1920-an dan awal dasawarsa 1030. Model pasar persaingan monopolistik
dikembangkan oleh seorang ekonom Inggris bernama John Robinson, dan seorang
ekonom Amerika Serikat bernama Edward Chambelain.
Pada dasarnya, struktur pasar
persaingan monopolistik mirip dengan persaingan sempurna, di mana dalam
industri terdapat banyak perusahaan yang bebas keluar masuk, tetapi produk yang
dihasilkan tidak homogen melainkan terdiferensiasi. Akan tetapi, perbedaan
antara satu merek produk dengan produk lain tidak terlalu jauh.
Dengan diferensiasi produk semacam
ini mendorong perusahaan untuk melakukan persaingan non harga. Meskipun produk
yang dihasilkan telah terdiferensiasi, namun antara produk satu dengan yang
lain sangat mungkin menjadi saling substitusi.
Pasar
persaingan monopolistik memiliki beberapa ciri utama yaitu:
1. Sejumlah
perusahaan besar bersaing
2. Setiap
perusahaan menghasilkan produk yang berbeda
3. Perusahaan
bersaing pada kualitas produk, harga, dan pemasaran
4. Perusahaan
bebes untuk masuk dan keluar dari industri
a.
Large Number of Firms (Jumlah banyak
perusahaan dalam industri)
Kehadiran sejumlah besar perusahaan memiliki tiga implikasi
bagi perusahaan-perusahaan dalam industri, yaitu:
i.
Dalam
persaingan pasar monopolistik. Pangsa pasar kecil setiap perusahaan memasok
sebagian kecil output (Small Market Share) yang mengakibatkan tiap-tiap
perusahaan memiliki keterbatasan untuk mempengaruhi harga produknya dan harga
perusahaan hanya dapat menyimpang sedikit (relative kecil) dari harga rata-rata
perusahaan lain.
ii.
Karena
semua perusahaan relative kecil tidak ada satupun perusahaan yang bisa mendikte
kondisi pasar. Sehingga perusahaan harus peka terhadap harga pasar rata-rata produknya
dan perusahaan tidak memperhatikan persaingan secara individual (Ignore Other
Firm)
iii.
Praktek
kolusi mustahil dilakukan (Collusion Imposible) karena susahnya koordinasi,
karena besarnya jumlah perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik.
b.
Product Differentiation (Diferensiasi
Produk)
Karakteristik ini merupakan ciri yang sangat penting untuk
membedakan antara pasar persaingan monopoolistik dengan asar persaingan
sempurna. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna produk
yang dihasilkan identik atau serupa. Dalam persaingan sempurna, produk yang
dihasilkan antara satu produsen dengan produsen lainnya sangat suit dibedakan.
Berbeda dengan pasar persaingan monopolistik dimana produk antara satu
perusahaan dengan perusahaan lain berbeda coraknya (differentiated product),
dan secra fisik mudah dibedakan antara produksi satu perusahaan dengan
perusahaan yang lainnya.
Di samping perbedaan dalam bentuk fisik produk tersebut,
terdapat pula perbedaan dalam kemasannya dan perbedaan jasa antar perusahaan
setelah penjualan (after sales services). Dengan adanya perbedaan-perbedaan
ini, maka produk yang dihasilkan oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik
bukan barang pengganti sempurna (perfect substitution) terhadap barng yang
dihasilkan oleh perusahaan lain. Jadi
produk yang dihasilkan antara satu perusahaan dengan perusahaan lain adalah
barang substitusi yang dekat (close substitution). Dengan adanya perbedaan
dalam sifat barang yang dihasilkan inilah yang menjadi sumber dari adanya kekuatan
monopoli dalam pasar persaingan sempurna, walaupun sangat kecil.
c.
Competing on Quality, Price, and
Marketing
Adanya
diferensiasai produk memungkinkan perusahaan untuk bersaing dari segi kualitas,
harga, dan cara pemasarannya.
i.
Quality (Kualitas)
Fisik atribut
yang membuat berbeda dari produk-produk perusahaan lain. Kualitas meliputi
desain, reliabilitas, layanan yang diberikan kepada pembeli, dan kemudahan
pembeli dari akses ke produk. Kualitas terletak pada spektrum yang berjalan
dari tinggi ke rendah.
ii.
Price (Harga)
Sebuah
perusahaan di persaingan monopolistik menghadapi miring ke bawah kurva
permintaan. Jadi, seperti monopoli, perusahaan dapat mengatur baik harga dan
output. Tapi ada tradeoof antara kualitas produk dan harga. Sebuah perusahaan
yang membuat produk berkualitas tinggi dapat menetapkan harga yang lebih tinggi
dari sebuah perusahaan yang membuat produk berkualiatas rendah.
iii.
Marketing (Pemasaran)
Perusahaan
dalam persaingan monopolistik harus memasarkan produknya agar dikenal konsumen
dan laku dipasaran.
d.
Free Entry and Exit (Kebebasan Masuk
dan Keluar)
Tidak ada hambatan untuk perusahaan-perusahaan baru bergabung
dalam industri jangka panjang yang berdampak sebuah perusahaan tidak bisa
membuat keuntungan dalam jangka panjang. Karena biasanya, saat keuntungan
ekonomi mulai menghampiri beberapa perusahaan akan meninggalkan industri atau
pasar. Hasilnya, akibat dari kepergian beberapa perusahaan ini dapat
menghilangkan kerugian yang sebelumnya timbul.
e.
Example of Monopolistic Competition
(Contoh Persaingan Monopolistik)
Contoh persaingan monopolistik dalam aksi dibawah ini
menunjukan 10 industri yang merupakan contoh yang baik dari persaingan
monopolistik. Industri ini memiliki sejumlah besar perusahaan, yang ditunjukkan
dalam tanda kurung. Di pasar untuk peralatan audio dan video, 4 perusahaan
terbesar memproduksi hanya 30 persen dari total penjualan industrik dan 20
perusahaan terbesar menghasilkan 75 persen dari total penjualan. Jumlah di
sebelah kanan adalah Indeks Herfindahl Hirschman. Produsen pakaian, perhiasan,
komputer, dan barang olahraga beropersai dalam persaingan monopolistik.
2. Price and Output in Monopolistic Competition (Harga dan Hasil dari Persaingan Monopolistik)
Misalkan Anda telah disewa oleh VF
Corporation, perusahaan yang memiliki Nautica Pakaian Corporation, untuk mengelola
produksi dan pemasaran Nautica jaket. Pikirkan tentang keputusan yang Anda
harus membuat di Nautica. Pertama, Anda harus memutuskan pada desain dan kualitas
jaket dan program pemasaran Anda. Kedua, Anda harus memutuskan pada jumlah
jaket untukmemproduksi dan harga di mana untuk menjualnya. Kami akan menganggap
bahwa Nautica telah membuat nya
keputusan tentang desain, kualitas,
dan pemasaran, dan sekarang kita akan berkonsentrasi pada output dan harga keputusan.
Kami akan mempelajari kualitas dan pemasaran keputusan pada bagian berikutnya. Untuk
kualitas yang diberikan jaket dan aktivitas pemasaran, Nautica menghadapi biaya
dan kondisi pasar tertentu. Mengingat biaya dan permintaan untuk jaket nya,
bagaimana Nautica memutuskan jumlah jaket untuk memproduksi dan harga di mana
untuk menjualnya?
a.
Jangka Pendek
Akan
mendapat laba jika:
Perusahaan
menghapi kurva D yang menurun.
Pada
tiap Q, MR
< P.
Untuk
memaksimumkan profit perusahaan memproduksi Q dimana MR = MC.
Perusahaan
menggunakan kurva D untuk harga.
Akan
mendapat rugi jika:
P < ATC
pada output dimana MR =
MC.
Hal terbaik yang bisa
dilakukan perusahaan adalah meminimalkan kerugian
b.
Profit Maximizing Might Be Loss
Minimizing
Laba Memaksimalkan Might
Be Rugi Meminimalkan Gambar 14.1
menunjukkan bahwa Nautica adalah membuat ekonomi besar keuntungan. Tapi hasil seperti itu tidak bisa dihindari. Sebuah perusahaan mungkin menghadapi tingkat
permintaan produk yang terlalu
rendah untuk itu untuk membuat keuntungan ekonomi. Excite @ Home adalah perusahaan seperti ini. Penawaran highspeed Layanan internet melalui kabel yang
sama yang menyediakan televisi, Excite @ Home berharap untuk menangkap bagian
besar dari pasar Internet portal di kompetisi dengan AOL, MSN, dan sejumlah provider lain. Gambar 14.2 menggambarkan situasi yang dihadapi Excite @ Home pada tahun 2001. Kurva
permintaan yang layanan portal D,
kurva penerimaan marjinal adalah MR, kurva
biaya total rata-rata adalah ATC, dan marjinal kurva biaya adalah MC. Excite @ Home keuntungan maksimal dengan
kata lain, tidak mengalami kerugian-oleh yang memproduksi output di mana pendapatan marjinal sama dengan marjinal biaya. Pada Gambar. 14,2, output ini
adalah 40.000 pelanggan. Excite @
Home dikenakan harga bahwa pembeli adalah
bersedia membayar untuk jumlah ini, yang ditentukan dengan kurva permintaan dan yang $ 40 per bulan. Dengan 40.000 pelanggan, Excite @ Home in rata rata total biaya adalah $ 50 per pelanggan,
sehingga mengalami kerugian ekonomi
sebesar $ 400.000 per bulan ($ 10 pelanggan
dikalikan dengan 40.000 pelanggan). Merah persegi panjang menunjukkan kerugian
ekonomi Excite @ Home itu. Sejauh
ini, perusahaan dalam persaingan monopolistik terlihat seperti monopoli tunggal harga. Ini menghasilkan kuantitas di yang marjinal pendapatan sama dengan
biaya marjinal dan kemudian biaya
harga yang pembeli bersedia membayar untuk itu kuantitas, sebagaimana ditentukan oleh kurva permintaan. Kuncinya Perbedaan
antara monopoli dan persaingan monopolistik
terletak pada apa yang terjadi berikutnya ketika perusahaan baik membuat keuntungan ekonomi atau dikenakan
kerugian ekonomi.
c.
Jangka Panjang
Masuk
dan keluar terjadi hingga P = ATC
dan profit= 0.
Perhatikan
bahwa perusahaan menetapkan markup (kenaikan) pada harga diatas biaya marginal,
dan tidak memproduksi pada ATC minimum.
d.
Persaingan Monopolistik, Persaingan
Sempurna, Oligopoli, Monopoli
|
Persaingan Sempurna
|
Persaingan Monopolistik
|
Oligopoli
|
Monopoli
|
Jumlah penjual
|
Banyak
|
Banyak
|
Tidak terlalu banyak
|
Tidak banyak penjual
|
Bebas keluar/masuk
|
Ya
|
Ya
|
Sulit keluar masuk pasar
|
Sulit masuk ke dalam pasar
|
Harga jual produk
|
Harga sesuai dengan harga pasar atau lebih rendah
dari harga pasar
|
Harga ditentukan dari citra perusahaan
|
Harga tidak mudah berubah
|
Down ward sloping
|
Penentu harga
|
Price taker
|
Price setter
|
Price setter
|
Price setter
|
Barang
|
Homogen
|
Barang bukan close substitute
|
Homogen
|
Homogen
|
Promosi iklan
|
Diperlukan
|
Sangat diperlukan
|
Sangat diperlukan
|
Kurang diperlukan
|
Cara memperoleh keuntungan maksimum
|
Jumlah barang yang diproduksi atau dijual
|
Usaha no harga
|
Menetapkan harga jual terbatas
|
Jumlah barang yang dijual dan penetapan harga jual
barang tersebut
|
Contoh
|
Pasar hasil pertanian
|
Yamaha dan Honda
|
Exxon, Chevron, Texaco
|
PT. PLN, PT. Pos dan Giro
|
Kelebihan
A. Persaingan sempurna
a. Konsumen atau masyarakat mempunyai
pilihan yang lebih banyak terhadap barang dan jasa yang diperlukan
b. Bagi produsen mempunyai 2 kebebasan
atas corak pilihan dalam menggunakan faktor-faktor produksi
c. Memaksimumkan efisiensi
B. Persaingan monopolistik
a. Banyak produsen dipasar memberikan
keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya
b. Kebebasan keluar masuk bagi produsen,
mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya
c. Diferensiasi produk mendorong
konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat
membuat konsumen loyal terhadapt produk yang dipilihnya
d. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh
konsumen karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar
monopolistik
C. Oligopoli
a. Memberikan kebebasan memilih bagi
pembeli
b. Mampu melakukan penelitian dan
pengembangan
c. Lebih memperhatikan kepuasan konsumen
karena adanya persaingan penjual
d. Adanya penerapan teknologi baru
e. Penjual dapat mengendalikan harga
D. Monopoli
a. Lebih efisien dalam pengunaan input
lebih rendah
b. Jumlah output lebih sedikit
c. Perusahaan dapat menentukan harga
barang
Kekurangan
A. Persaingan sempurna
a. Inovasi produk tidak membawa manfaat
yang kekal atau jangka panjang, karena setiap produk baru mudah ditiru
b. Menimbulkan biaya sosial bagi
masyarakat sebagai dampak dari penggunaan sumber daya yang terdapat di sekitar
lingkungan industri
c. Biaya produksi semakin tinggi. Untuk
menyesuaikan dengan pasar persaingan sempurna memerlukan produk yang berakibat
naiknya harga produksi
d. Distribusi pendapatan tidak selalu
rata
B. Persaingan monopolistik
a. Pasar monopolistik memiliki tingkat
persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan.
Sehingga tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari
pasar
b. Dibutuhkan modal yang cukup besar
untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar didalamnya
memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi
c. Pasar ini medorong produsen untuk
selalu berinovasi, sehingga kan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas
pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.
C. Oligopoli
a. Harga barangnya lebih tinggi atau
mahal dibandingkan dengan pasar tradisional
D. Monopoli
a. Menciptakan ketimpangan distribusi
pendapatan
b. Harga yang stabil dan terlalu tinggi
bisa mendorong timbulnya inflasi
c. Bisa timbul pemborosan biaya produksi
apabila ada kerjasama antar oligopolis karena semangat bersaing kurang
d. Bisa timbul eksploitasi terhadap
pembeli dan pemilik faktor
e. Sulit ditembus atau dimasuki
perusahaan baru
f.
Bisa
berkembang ke arah mnopoli
g. Produsen bisa melakukan kartel
e.
Is Monopolistic Competition
Efficient? (Apakah Persaingan Monopolistik Efesien?)
Apakah Persaingan Monopoli Efisien? Sumber daya digunakan secara efisien
ketika marjinal sosial manfaat sama
dengan biaya sosial marjinal. Harga sama dengan marjinal manfaat sosial dan biaya marjinal perusahaan equals biaya sosial marjinal (dengan asumsi tidak ada manfaat eksternal atau biaya). Jadi
jika harga sebuah Nautica jaket
melebihi biaya marjinal produksi itu, yang
kuantitas jaket Nautica dihasilkan kurang dari kuantitas efisien. Dan Anda baru saja melihat bahwa dalam longrun keseimbangan dalam persaingan
monopolistik, harga tidak melebihi
biaya marjinal. Begitu juga dengan kuantitas yang dihasilkan dalam persaingan monopolistik kurang
dari efisien kuantitas?
Membuat
relevan Perbandingan
Dua ekonom bertemu di jalan, dan
satu meminta yang lain, "Bagaimana suami
Anda? "Jawaban yang cepat adalah" Dibandingkan dengan apa? "Ini sedikit kecerdasan
ekonomi menggambarkan kunci Titik:
Sebelum kita dapat menyimpulkan bahwa kebutuhan sesuatu memperbaiki, kita harus memeriksa alternatif yang tersedia.
Markup yang mendorong kesenjangan
antara harga dan biaya marjinal
dalam persaingan monopolistik muncul dari
diferensiasi produk. Hal ini karena Nautica
jaket tidak cukup sama dengan jaket dari Pisang Republik, CK, Diesel, DKNY, Earl Jaket, Gap, Levi, Ralph Lauren, atau salah satu dari lusinan lainnya produsen jaket bahwa permintaan untuk
Nautica jaket tidak elastis sempurna.
Satu-satunya cara di mana permintaan
untuk jaket dari Nautica mungkin sempurna
elastis jika hanya ada satu jenis jaket dan semua perusahaan membuatnya. Dalam situasi ini, Nautica jaket dibedakan dari semua jaket lainnya.
Mereka tidak bahkan memiliki mengidentifikasi
label.
Jika hanya ada satu jenis jaket,
manfaat keseluruhan jaket akan
hampir pasti kurang dari itu dengan
berbagai. Berbagai-bukan nilai orang hanya karena memungkinkan setiap orang untuk memilih apa yang dia suka terbaik tetapi juga karena memberikan
manfaat eksternal. Sebagian besar
dari kita menikmati melihat variasi dalam pilihan orang lain. Kontras adegan
dari China tahun 1960-an, ketika
semua orang mengenakan tunik Mao, dengan Cina hari ini, di mana setiap orang memakai pakaian mereka sendiri memilih. Atau kontras adegan dari
Jerman dari tahun 1930-an, ketika hampir semua orang yang mampu membeli mobil yang dimiliki generasi pertama
Volkswagen Beetle, dengan dunia hari
ini dengan berbagai variasi yang gaya dan
jenis mobil.
Jika keragaman nilai orang, mengapa
tidak kita lihat keragaman tak terbatas? Jawabannya adalah bahwa keragaman
adalah mahal. Masing-masing berbeda berbagai
produk apapun harus dirancang, dan maka
pelanggan harus diberitahu tentang hal itu. Awal ini biaya desain dan setup pemasaran disebut Biaya-rata bahwa beberapa varietas yang terlalu dekat dengan lainnya yang sudah tersedia adalah
hanya tidak layak membuat.
Garis
dasar Produk yang
baik dihargai dan mahal. Tingkat
efisien berbagai produk adalah salah
satu yang manfaat sosial marjinal produk
Berbagai sama dengan biaya sosial marjinal. Kerugian yang muncul karena kuantitas yang
dihasilkan kurang dari kuantitas
efisien diimbangi oleh keuntungan yang muncul dari memiliki tingkat yang lebih besar dari berbagai produk. Jadi
dibandingkan ke uniformity-
alternatif-produk persaingan
monopolistik mungkin efisien.
Anda telah melihat bagaimana
perusahaan dalam persaingan monopolistik
menentukan output dan harga di kedua
jangka pendek dan jangka panjang ketika menghasilkan diberikan produk dan melakukan upaya pemasaran
yang diberikan. Tapi bagaimana
perusahaan memilih kualitas produk dan Upaya
pemasaran? Kita sekarang akan mempelajari keputusan ini.
Ketika Nautica membuat keputusan
harga dan output yang baru saja kita pelajari, itu sudah membuat keputusan
kualitas produk dan pemasarannya. Kita sekarang akan melihat keputusan ini dan
melihat bagaimana mereka mempengaruhi output perusahaan, harga, dan keuntungan
ekonomi.
3. Product Development and Marketing
Product Development and Marketing
(Pengembangan Produk dan Pemasaran) disaat sebuat perusahaan telah menentukan
harga dan keputusan output makan perusahaan akan melihat bagaimana harga dan
keputusan output yang dibuat mempengaruhi output perusahaan, harga dan
keuntungan ekonomi.
a.
Innovation and Product Development
(Inovasi dan Pengembangan Produk)
Prospek perusahaan baru memasuki industry terus bertambah
banyak. Hingga untuk menikmati keuntungan ekonomi, perusahaan harus terus
berinovasi dan mencari produk baru yang kompetitif ( walaupun hanya sementara).
Sebuah perusahaan yang memperkenalkan sebuah produk baru dan berbeda akan
menghadapi permintaan yang kurang elastis dan mampu meningkatkan harga lalu
membuat keuntungan. Dimana saat masa keuntungan terjadi, banyak perusahaan pesaing
ikut meniru, yang akhirnya membuat perusahaan harus berinovasi lagi.
i.
Profit-Maximizing Product Innovation
(Memaksimalkan Laba Produk Inovasi)
Keputusan untuk berinovasi dan mengembangkan produk baru atau
produk ditingkatkan pada dasar jenis yang sama pada perhitungan laba maksimal
yang sudah dipelajari. Inovasi dan pengembangan produk adalah kegiatan mahal,
tetapi kegiatan tersebut membawa pendapatan tambahan.
ii.
Efficiency and Product Innovation
(Efisiensi dan Produk Inovasi)
Apakah jumlah laba maksimal produk inovasi juga efisiensi
jumlah? Efiesensi dicapai jika manfaat sosial menjadi produk baru dan lebih
sama dengan biaya sosial marjinal. Manfaat sosial marjinal dari suatu inovasi
adalah kenaikan harga yang konsumen bersedia membayar untuk itu. Biaya sosial
marjinal adalah jumlah yang harus perusahaan bayar untuk membuat inovasi. Laba
dimaksimalkan ketika pendapatan majinal ketika pendapatan majinal sama dengan
biaya marjinal. Namun dalam persaingan monopolistik, penerimaan majinal kurang
dari harga, sehingga inovasi produk mungkin tidak didorong ke tingkat efisien.
Persaingan monopolistik membawa banyak inovasi produk yang harganya sedikit
untuk menerapkan dan murni kosmetik, seperti kemasan atau aroma baru dalam
bubuk laundry. Bahkan ketika ada produk yang benar-benar membaik, tidak pernah
sebagus konsumen ingin dan yang konsumen bersedia membayar harga yang lebih
tinggi. Misalnya: The Legend of Zelda: Twilight Princess” dianggap sebagai
permainan yang hampir sempurna dan sangat dingin, namun pengguna mengeluh bahwa
itu tidak cukup sempurna. Ini adalah permainan yang fitur menghasilkan
pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal dari menciptakan itu.
b.
Advertising (Periklan)
Sebuah perusahaan dengan produk yang berbeda perlu memastikan
bahwa pelanggan tahu bagaimana produknya berbeda dari kompetisi. Sebuah
perusahaan juga mungkin mencoba untuk membuat persepsi konsumen bahwa produknya
berbeda dari para pesaingnya, bahkan ketika perbedaan itu kecil. Perusahaan
menggunakan iklan dan kemasan untuk mencapai tujuan ini.
i.
Iklan dan Biaya Produk
Usaha periklanan yang dilakukan oleh perusahaan dalam pasar
persaingan monopolstik berdampak pada biaya produk. Pertanyaan yang muncul
apakah iklan akan menaikkan atau menurunkan biaya produk per unit. Kedua
kemungkinan tersebut dapat terjadi, tergantung pada apakah aktivitas periklanan
yang dilakukan oleh perusahaan dalam arti bahwa perubahan permintaan yang
terjadi setelah kegiatan periklanan dilakukan. Apabila permintaan produk
menjadi lebih elastis, maka besar kemungkinan akan membuat biaya produksi akan
menjadi lebih rendah. Namun, kecil kemungkinan akan terjadi. Hal tersebut
berarti bahwa pada umumnya iklan akan menaikkan biaya produksi.
Sebagian ekonom memandang bahwa periklanan adalah suatu
pemborosan sumber daya karena menyebabkan biaya produk naik tanpa membuat
perubahan apapun terhadap produk baik dalam hal bentuk maupun kualitas.
Akan tetapi, sebagian dari para ekonom tidak sepakat dengan
pendapat tersebut, mereka memandang bahwa iklan sangat berguna, karena periklanan
dapat menurunkan biaya produksi per unit. Promosi penjualan melalui iklan
menurut mereka akan menyebabkan permintaan berubah pada penambahan volume
penjualan yang cukup besar menyebabkan biaya produksi per unit menjadi semakin
kecil dan memungkinkan perusahaan menjual barangnya pada harga yang lebih
rendah daripada harga sebelum adanya usaha periklanan.
c.
Using Advertising to Signal Quality
(Menggunakan Iklan untuk Kualitas
Sinyal)
Perusahaan
yang berusaha menghabiskan jumlah yang besar pada pengiklanan akan menunjukkan
kualitas produk pada produknya kepada konsumen, tanpa melihat konsten iklan.
§
Iklan
mungkin akan mengajak pembeli untuk mencoba produk setidaknya sekali, tetapi
produk haruslah dengan kualitas tinggi untuk orang-orang yang akan menjadi
repeat buyers.
§
Iklan
yang paling mahal tidak akan berharga kecuali akan membawa kepada repeat buyers.
§
Saat
konsumen melihat iklan yang mahal, mereka akan berpikir bahwa produk haruslah
baik jika perusahaan bersedia untuk menghabiskan terlalu banyak untuk iklan.
d.
Brand Names (Nama Merek)
Kegiatan periklanan yang dilakukan oleh perusahaan dalam
pasar persaingan monopolistik berkaitan erat dengan merek dagang atau merk
produk. Dalam suatu pasar misalkan terdapat 2 jenis perusahaan, satu menjual
produkdengan merek terkenal sementara yanga satu menjual produk subtitusinya
dengan merek yang tidak terkenal. Contohnya, di sebuah kelontong biassa, anda
dapat membeli teh botol Sosro dan teh botol lainnya yang tidak terlalu
terkenal. Pada toko yang sama, anda dapat membeli wafer Tango dan wafer lainnya
yang tidak terlalu terkenal. Pada umumnya, perusahaan dengan merek dagang atau
produk terkenal menghabiskan uang lebih banyak untuk iklan dan menjual prodknya
lebih mahal.
Para kritikus merek dagang berpendapat bahwa adanya merek
dagang menyebabkan konsumen melihat perbedaan-perbedaan yang sebenarnya tidak
ada. Dalam banyak kasus, barang generik hampir tidak dapat dibedakan dengan
barang bermerek. Kerelaan konsumen dalam membayar lebih mahal terhadap produk
yang merek, menurut kritikus merek dagang adalah bentuk irrasional yang
berkembang karena periklanan.
Dalam perkembangan terakhir, para ekonom mendukung adanya
merek dagang. Hal tersebut disebabkan karena mereka memandang sebagai cara yang
bermanfaat bagi konsumen untuk memastikan bahwa barang yng mereka beli memiliki
kualitas yang tinggi. Terdapat 2 pendapat berkembang dalam kaitannya dengan hal
ini, yaitu :
1. Merek dagang memberikan informasi
kepada konsumen mengenai kualitas barang, ketika kualitas tidak dengan mudah ditentukan
sebelum dilakukan pembelian
2. Merek dagang memberikan insentif
kepada perusahaan perusahaan untuk menjaga kualitas produknya, karena dengan
merek dagang mereka mempertaruhkan reputasi perusahaannya.
e.
Efficiency of Advertising and Brand
Names (Efisien dari Iklan dan Nama Merek)
Periklanan (advertising) dapat dipandang sebagai kegiatan penawaran
kepada suatu kelompok masyarakat baik secara lisan maupun dengan penglihatan,
tentang suatu produk, jasa atau ide. Kemampuan/keefisienan iklan
untuk menciptakan sikap yang mendukung terhadap produk sering tergantung pada
sikap konsumen dengan adanya iklan-iklan yang menarik minat atau dievaluasi
secara menguntungkan dapat menghasilkan sikap yang lebih positif terhadap
produk. Iklan yang tidak diminati dapat mengurangi niat beli produk oleh
konsumen. Pada sebuah penelitian juga memperlihatkan secara berulang-ulang
bahwa sikap terhadap suatu iklan dapat berfungsi sebagai peramal yang
signifikan atas sikap konsumen terhadap suatu produk. Merek juga terbukti
mempunyai andil penting dalam meningkatkan efisiensi pembeli karena, dengan adanya nama/merek maka akan
memudahkan pembeli menemukan produk yang dicari/diminati. Hal ini tentunya
lebih efisien dan efektif.
Daftar
Pusaka
·
Mankiw,
N. Gregory (2007). Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta : Salemba
·
Parkin,
Michael (2014). Microeconomics Eleventh Edition. Kanada : University of Western
·
Mankiw, N. Gregory. 2007. Principles of Economics, 4th Edition.
Komentar
Posting Komentar